
Pangeran Katak
Disebuah danau yang sejuk
dipandang mata. Air yang jernih. Nia berjalan cepat melintasi tepi sungai di
dekat danau, ketika terdengar suara panggilan. Setelah diamati, ternyata suara
itu berasal dari seekor katak. "Hai tunggu," kata si katak, "Aku
sebenarnya pangeran yang tampan, tapi sedang dikutuk. Tapi kalau kamu
menciumku, aku bisa jadi pangeran lagi. Ciumlah aku!" Dengan hati-hati Nia
memungut si katak, lalu memasukkannya ke saku jaketnya. Si katak berteriak,
"Hai, ciumlah aku! Kalau aku sudah jadi pangeran, aku mau jadi pacarmu
semalam." Nia cuma tersenyum kecil. "Iya deh, nggak semalam. Seminggu
penuh deh!!!" teriak si katak. Nia senyum lebar, mengeluarkan katak dari
saku, mengelus-elusnya, kemudian memasukkan kembali ke saku. Si katak berteriak
putus asa, "Ya deh, aku mau jadi pacar kamu seumur hidup. Tapi cium aku
dong. Nanti aku jadi pangeran yang tampan sekali, yang akan menemani kamu
selamanya." Akhirnya Nia buka suara juga. "Hey. Tahu nggak. Aku nggak
punya waktu buat pacaran. Tapi punya katak yang bisa bicara, keren juga."
Karya : Trisni Kurniasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar