Buah
Salak
Klasifikasi
ilmiah
Kerajaan :
Plantae
Divisi :
Magnoliophyta
Kelas : Liliopsida
Ordo : Arecales
Famili :
Arecaceae
Genus : Salacca
Spesies :
S. zalacca
Nama binomial : Salacca zalacca(Gaertn.) Voss
Sinonim : Salacca edulis Reinw.Calamus
zalacca Gaertn.
Salak
adalah sejenis palma dengan buah yang biasa dimakan. Ia dikenal juga sebagai
sala (Min., Mak., Bug., [1] dan Thai). Dalam bahasa Inggris disebut salak atau
snake fruit, sementara nama ilmiahnya adalah Salacca zalacca. Buah ini disebut
snake fruit karena kulitnya mirip dengan sisik ular.
Wanatani
salak.
Palma
berbentuk perdu atau hampir tidak berbatang, berduri banyak, melata dan beranak
banyak, tumbuh menjadi rumpun yang rapat dan kuat. Batang menjalar di bawah
atau di atas tanah, membentuk rimpang, sering bercabang, diameter 10-15 cm.
Daun
majemuk menyirip, panjang 3-7 m; tangkai daun, pelepah dan anak daun berduri
panjang, tipis dan banyak, warna duri kelabu sampai kehitaman. Anak daun
berbentuk lanset dengan ujung meruncing, berukuran sampai 8 x 85 cm, sisi bawah
keputihan oleh lapisan lilin.
Karangan
bunga jantan.
Kebanyakan
berumah dua (dioesis), karangan bunga terletak dalam tongkol majemuk yang
muncul di ketiak daun, bertangkai, mula-mula tertutup oleh seludang, yang
belakangan mengering dan mengurai menjadi serupa serabut. Tongkol bunga jantan
50-100 cm panjangnya, terdiri atas 4-12 bulir silindris yang masing-masing
panjangnya antara
7-15 cm, dengan banyak bunga kemerahan terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30 cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm.
7-15 cm, dengan banyak bunga kemerahan terletak di ketiak sisik-sisik yang tersusun rapat. Tongkol bunga betina 20-30 cm, bertangkai panjang, terdiri atas 1-3 bulir yang panjangnya mencapai 10 cm.
Buah
tipe buah batu berbentuk segitiga agak bulat atau bulat telur terbalik, runcing
di pangkalnya dan membulat di ujungnya, panjang 2,5-10 cm, terbungkus oleh sisik-sisik
berwarna kuning coklat sampai coklat merah mengkilap yang tersusun seperti
genting, dengan banyak duri kecil yang mudah putus di ujung masing-masing
sisik. Dinding buah tengah (sarkotesta) tebal berdaging, kuning krem sampai
keputihan; berasa manis, masam, atau sepat. Biji 1-3 butir, coklat hingga
kehitaman, keras, 2-3 cm panjangnya.
Buah
salak yang masih muda di pohonnya.
Salak
terutama ditanam untuk dimanfaatkan buahnya, yang populer sebagai buah meja.
Selain dimakan segar, salak juga biasa dibuat manisan, asinan, dikalengkan,
atau dikemas sebagai keripik salak. Salak yang muda digunakan untuk bahan
rujak. Umbut salak pun dapat dimakan.
Helai-helai
anak daun dan kulit tangkai daunnya dapat digunakan sebagai bahan anyaman,
meski tentunya sesudah duri-durinya dihilangkan lebih dahulu.
Karena
duri-durinya hampir tak tertembus, rumpun salak kerap ditanam sebagai pagar.
Demikian pula, potongan-potongan tangkai daunnya yang telah mengering pun kerap
digunakan untuk mempersenjatai pagar, atau untuk melindungi pohon yang tengah
berbuah dari pencuri.
Untuk
pengobatan seperti untuk menghentikan diare, jadi bila kebanyakan makan salak
akan menyebabkan kesulitan membuang air besar dalam kadar menengah. kadang
kulit salak juga di gunakan dalam traditional china medicine/jamu sebagai bahan
obat.
Ragam
jenis dan penyebaran
Tanaman salak sebagai pagar
pekarangan.
Salak
ditemukan tumbuh liar di alam di Jawa bagian barat daya dan Sumatra bagian
selatan. Akan tetapi asal-usul salak yang pasti belum diketahui. Salak
dibudidayakan di Thailand, Malaysia dan Indonesia, ke timur sampai Maluku.
Salak juga telah diintroduksi ke Filipina, Papua Nugini, Queensland dan juga
Fiji.
Sebagian
ahli menganggap salak yang tumbuh di Sumatra bagian utara berasal dari jenis
yang berbeda, yakni S. sumatrana Becc.. S. zalacca sendiri dibedakan lagi atas
dua varietas botani, yakni var. zalacca dari Jawa dan var. amboinensis (Becc.)
Mogea dari Bali dan Ambon.
Macam-macam
Salak
Berdasarkan
kultivarnya, di Indonesia orang mengenal antara 20 sampai 30 jenis di bawah
spesies. Beberapa yang terkenal di antaranya adalah :
Salak Sidimpuan dari
Sumatera Utara,
Salak condet dari Jakarta,
Salak pondoh dari Yogyakarta
Salak Bali dari Bali
Salak Madura dari Bangkalan
Madura.
Salak
pondoh.
Salak
pondoh merupakan kultivar yang dikembangkan dari populasi di lereng Gunung
Merapi sisi tenggara dan mulai dikembangkan pada tahun 1980-an. Salak pondoh
memiliki ciri khas daging buah yang manis, garing, dan tidak sepat sewaktu muda.
Buah ini menjadi salah satu simbol penting untuk kepariwisataan Yogyakarta.
Salak
pondoh sendiri ada bermacam-macam lagi variannya. Beberapa yang terkenal di
antaranya adalah pondoh super, pondoh hitam, pondoh gading, pondoh nglumut yang
berukuran besar, dan lain-lain. Di wilayah DIY, sentra penghasil salak pondoh
ini adalah kawasan lereng Gunung Merapi yang termasuk wilayah Kecamatan Turi,
Kabupaten Sleman.
Salak
pondoh nglumut atau kerap pula disebut salak nglumut, namanya diambil dari nama
desa penghasil varietas salak unggul ini yaitu Desa Nglumut yang juga berada di
hamparan Merapi dan termasuk ke dalam wilayah Kecamatan Srumbung, Kabupaten
Magelang, Jawa Tengah.
Kini perkebunan salak pondoh
telah meluas ke mana-mana, seperti ke wilayah Wonosobo, Banjarnegara, Banyumas,
Kuningan dan lain-lain.
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Untuk kegunaan lain dari Salak, lihat Salak
(disambiguasi).
Setelah
mengetahui apa itu buah salak dan yang berkenaan dengan itu semua. Saya sebagai
asli anak asal dari Turi ingin memperkenalkan tempat wisata dengan nama Agro
Wisata Gadung dengan alamat Gadung, Bangunkerto, Turi, Sleman.
Tempat
ini menawarkan keasrian pedesaan dan taman. Disini juga terdapat balai
pertemuan, kolam renang, waduk pemancingan, taman bermain, dan taman bunga,
obat, dan buah.
Selamat
berkunjung dan menikmati suguhan buah khas Turi kami.
Karya
: Trisni Kurniasih
Tidak ada komentar:
Posting Komentar